Program Studi Doktor Ilmu Perikanan (Prodi S3 Ilmu Perikanan) berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 467/E/O/2014 tanggal 7 Oktober 2014. Saat SK tersebut keluar, masa penerimaan mahasiswa baru telah lewat, sehingga penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui proses penjaringan pada awal tahun 2015. Proses penerimaan mengikuti proses normal di Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin (Unhas). Saat ini, Prodi S3 Ilmu Perikanan sudah memasuki tahun ke 4.
Prodi S3 Ilmu Perikanan merupakan pecahan dari Program Studi S3 Ilmu Pertanian yang sudah lama berdiri di Unhas. Prodi S3 Ilmu Perikanan ini dikembangkan akibat banyaknya masukan dari berbagai pemangku kepentingan yang menganggap bahwa Prodi S3 Ilmu Pertanian sudah kurang sesuai dengan kebutuhan ilmu perikanan pada umumnya. Oleh karena itu, dibuatlah proposal yang dapat mengakomodir kepentingan para pemangku kepentingan tersebut.
Secara ekonomi, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya perikanan dan kelautan yang sangat besar dan apabila dikelola dengan baik akan memberikan manfaat ekonomi yang diperkirakan sebesar 82,064 milyar dollar Amerika Serikat per tahun. Manfaat tersebut terdiri atas perikanan tangkap laut dengan potensi sebesar 5,006 juta ton dan nilai 15,101 milyar USD, perairan umum dengan potensi sebesar 0,356 juta ton dan nilai 1,068 milyar USD, budidaya laut dengan potensi sebesar 46,7 juta ton dan nilai 46,7 milyar USD, tambak dengan potensi sebesar 1,0 juta ton dan nilai 10 milyar USD, air tawar dengan potensi sebesar 1,039 juta ton dan nilai 5,195 milyar USD, serta bioteknologi perikanan/kelautan dengan nilai sebesar 4,0 milyar USD.
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan dan JICA, (2012), produksi total perikanan tangkap Indonesia pada tahun 2011 sebesar 5,1 juta ton yang terdiri atas penangkapan ikan di laut sebesar 4,812 juta ton dan perairan umum sebesar 0,296 juta ton, produksi perikanan budidaya sebesar 4,708 juta ton yang terdiri atas produksi perikanan budidaya laut sebesar 2,820 juta ton, budidaya tambak sebesar 0,907 juta ton, dan budidaya air tawar sebesar 0,981 juta ton. Volume produksi ini masih sangat kecil dibandingkan dengan target produksi total perikanan yang ingin dicapai yaitu sebesar 14,86 juta ton pada tahun 2012, 18,49 juta ton pada tahun 2013, dan 22,39 juta ton pada tahun 2014. Selain itu, rendahnya tingkat produksi tersebut dikhawatirkan menyebabkan target konsumsi ikan 32,39 per kapita pada tahun 2012, 33,17 per kapita pada tahun 2013, dan 38,68 per kapita pada tahun 2014 tidak akan tercapai. Demikian pula dengan target nilai ekspor hasil perikanan Indonesia sebesar 3,6 milyar USD pada tahun 2012, sebesar 4,1 milyar USD pada tahun 2013, dan sebesar 5,0 milyar USD pada tahun 2014 tidak akan terealisasi.
Rendahnya produktivitas dan ekspor perikanan (volume dan nilai) diakibatkan oleh kelemahan dalam tiga hal yaitu: (1) permasalahan yang bersifat teknis; (2) kebijakan ekonomi makro (fiskal dan moneter) yang kurang kondusif bagi pembangunan perikanan; dan (3) masalah yang berkaitan dengan aspek hukum dan kelembagaan. Permasalahan yang bersifat teknis antara lain: kemampuan di dalam memproduksi komoditas perikanan yang berdaya saing tinggi secara lestari, baik melalui usaha penangkapan maupun usaha budidaya, yang masih rendah; kemampuan memasarkan produk atau komoditas perikanan dengan harga yang menguntungkan produsen (nelayan dan petani ikan), baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, yang masih lemah; harga faktor-faktor produksi seperti bahan bakar, alat tangkap, mesin kapal, pakan ikan/udang, dan lainnya relatif mahal dan bersifat fluktuatif. Selain itu, dengan adanya issu-issu internasional seperti “responsible fisheries”, issu kualitas (ISO 2000), issu lingkungan (ISO 1400), issu precautionary approach, issu HAM, issu ketenagakerjaan, dan lain-lain turut memberi dampak negatif terhadap pemasaran hasil perikanan Indonesia di luar negeri. Ketiga permasalahan utama tersebut di atas dan permasalahan lainnya diharapkan dapat ditanggulangi dengan penyediaan sumber daya manusia yang handal dan keberadaan Program S3 Ilmu Perikanan merupakan salah satu jawabannya.
Categorías CINE (ISCED)